STORY

Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang memberi petunjuk kepada hamba-hambanya. Salam dan Shalawat kita panjatkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, juga para sahabat dan tabi'in serta orang-orang yang menghidupkan sunnah beliau hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, saya akan sedikit berbagi kisah tentang Grha Asuh Jabal 165. dengan kilas batik perjalanan hidup kami sekeluarga. Tahun 1996, merupakan pengalaman pertama mendampingi suami dinas keluar pulau Jawa, tepatnya di Ambon. Lalu pada tahun 1999, terjadi kerusuhan di Ambon yang kita ketahui bersama banyak menimbulkan kesengsaraan dimana-mana. Manusia terlantar dan anak-anak yang tak berdosa kehilangan makna akan masa kecilnya yang penuh keceriaan. Sehingga terbesitlah keinginan untuk memelihara anak-anak tersebut karena mereka adalah tunas harapan bangsa. Lalu saya teringat akan rumah kami di Jalan Trs. Rancagoong no. 7 Bdg dan saya berfikir apabila rumah tersebut dijadikan untuk panti asuhan. Keinginan ini saya utarakan kepada sang suami, tetapi beliau pada saat itu belum dapat hidayah.

Saat kami sekeluarga kembali ke Bandung tahun 2002, saya mulai mengajar di beberapa panti asuhan. Saya mengajar matematika sebanyak dua kali dalam seminggu, keprihatinan kembali muncul melihat kondisi panti-panti asuhan yang ada sehingga keinginan untuk mendirikan panti asuhan dengan NUANSA YANG BERBEDA kembali menggebu. Dimana anak-anak yang berada di panti asuhan dipelihara dengan penuh kasih sayang sebagaimana layaknya anak sendiri, terutama di bekali ilmu agama juga akan dibekali pendidikan formal yang maksimal.

Tahun 2005, kami sekeluarga mengikuti TRAINING ESQ, dari ESQ lah kami mengenal Asma'ul Husna. Syukur alhamdulillah pada tahun 2006 kami dan dua anak kami diundang menjadi tamu Allah SWT untuk melaksanakan umroh melalui ESQ TOUR program Isra' Mi'raj.dengan Trainer Bapak Legisan S.

Pada awalnya, saya merasa perjalanan umroh ini hanya merupakan perjalanan umroh dan haji yang biasa saja, yang saya alami sebelumnya. Satu bulan sebelum keberangkatan umroh, saya selalu melantunkan Asma'ul Husna pada saat setelah sholat Shubuh lalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar berkenan menunjukkan kebesaran dan keberadaan-Nya yang hakiki dan agar kami sujud tersungkur di tanah Haram-Mu Subhanallah ternyata Allah menjawab semua itu yang membuat mata kami "melihat", telinga kami mendengar, pikiran kami terbuka dan hati kami bergetar hebat.

Kejadiannya, bermula di Jabal Uhud dimana kamiditerpa oleh badai debu secara bergelombang dan kami semua menyaksikan peristiwa besar yang fenomenal dengan sangat takjub. Debu dan pasir yang berterbangan dengan dahsyat tak lain seperti layaknya kejadian Perang Uhud dimana peperangan tersebut pada saat Rasulullah melawan kaum Quraisy. Yang pada saat itu dikepung oleh 3.000 pasukan. Yang mengalami kekalahan, Subhanallah, saya benar-benar terpana dan bergetar hati ini. "ASSALAMU'ALAIKA YAA RASULULLAH, ASSALAMU'ALAIKA YAA HABIBALLAH.

Ternyata itu baru awal dari cerita, kejadian serupa berlanjut di padang Arafah. Kami disambut oleh badai dan petir yang sangat hebat. Pasir, debu berterbangan dan pohon-pohon bertumbangan. Kami semua histeris dan menangis mohon ampunan-Nya, Setiap orang bertasbih dan berdzikir. Lantunan Asma'ul Husna tak henti terucap dari bibir ini diiringi oleh derai air mata. Kami semua sujud tersungkur dihadapan-Nya Maha Kuasa Engkau Ya Allah dan hujan badai ini terjadi hanya di lokasi tempat kami sedang sholat Maghrib. Setelah ketegangan berlalu, Mutawif kami menjelaskan tentang fenomena alam yang terjadi di dua tempat yang kami alami. Bahwa peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya, SUBHANALLAH.

Dalam sharing menjelang kepulangan kami ke tanah air, saya mendapatkan kesempatan berbicara mencoba merefleksikan peristiwa yang terjadi di Jabal Uhud dan Padang Arafah. Saya yakin bahwa hikmah yang paling mendasar dalam rentetan peristiwa yang terjadi itu adalah, positioning kita sebagai manusia dengan segala kekurangan dan keterbatasan hidup dalam kesementaraan dimensi waktu dan memiliki segunung tugas serta kewajiban sebagai khalifah Allah di bumi.

Dan tanpa saya duga suami secara spontan menyampaikan niatnya untuk menghibahkan rumah ini agar dimanfaatkan untuk mendirikan rumah yatim piatu, mendengar itu saya merasa disiram air sejuk, air mata pun mengalir, suatu kebahagiaan yang sulit untuk diungkapkan, karena hal itu sesuatu yang sudah lama saya impikan dan saya bersyukur pada­Mu ya Allah. Dengan dukungan doa dan bantuan materi maupun moril dari seluruh FKA ESQ Jabar, maka sekarang terbetuklah Grha Asuh Jabal 165.

Perlu saya jelaskan arti Jabal itu berarti Gunung kalau Di Mekkah dan Madinah. Ada Jabal Rahma, Jabal Uhud, Jabal Tsur dimana Jabal ini mempunyai nilai sejarah para Nabi. Maka di Indonesia tepatnya di Jalan Terusan Rancagoong no.7 Bandung berdirilah Jabal 165 yang akan melahirkan MUHAMMAD dan KHADIJAH mempunyai Spiritual Commitment, yang selalu memancarkan cahaya 165 dimanapun yang mereka berada. Mereka akan selalu berjihad di jalan Allah yang siap menyongsong Indonesia Emas di tahun 2020 dan Dunia Emas 2050.

Kepada para alumni ESQ Jabar, marilah kita mempersiapkan anak-anak ini dan marilah kita mengedepankan pengabdian diri kepada Allah dengan membaktikan hidup kita dan berbagi kasih kepada sesama dengan bersama memelihara/membesarkan Grha Asuh Jabal 165 ini. Akhir kata do'akan kami agar mimpi ini menjadi kenyataan, dan kami para pengurus Grha Asuh Jabal 165 selalu Amanah dan Isticlamah serta menjadi pengikut Rasul yang setia sampai akhir zaman dan selalu dirahmati Allah, Amin ya Allah.

Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.